Jumat, 05 Desember 2014

Beriman kepada Kitab-Kitab Allah swt.

Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam. Al-Qur’an harus
dijadikan pedoman dan pegangan hidup supaya hidup ini selamat.
Iman kepada kitab suci Al-Qur’an adalah termasuk dari rukun
iman. Beriman kepada kitab suci Al-Qur’an berarti percaya kepada
kitab-kitab Allah swt. yang diturunkan kepada para Rasul Allah
swt. Al-Qur’an adalah petunjuk hidup manusia merupakan wahyu
dari Allah swt. yang dibawa oleh malaikat dan disampaikan kepada
para nabi dan rasul untuk disampaikan kepada umatnya.
Tidak setiap nabi dan rasul mendapat kitab dari Allah swt.
Hanya beberapa nabi dan rasul saja yang mendapatkannya. Untuk
mengetahui lebih lanjut kitab apa saja dan kepada siapa saja
diturunkan ikuti pembahasan berikut dengan seksama!
A.Iman kepada Kitab-Kitab Allah swt.
1. Pengertian Beriman kepada Kitab-Kitab Allah swt.
Iman artinya yakin atau percaya, sedangkan kitab artinya
lembaran-lembaran yang dibukukan. Iman kepada kitab-kitab
Allah swt. artinya mempercayai dengan penuh keyakinan bahwa
Allah swt. telah menurunkan wahyu-Nya kepada para rasul berupa
kitab-kitab sebagai pedoman hidup bagi dirinya dan umatnya.
Beriman kepada kitab-kitab Allah swt. merupakan rukun iman
ketiga. Sebagai seorang mukmin, kita wajib mengimani kitab-kitab
Allah swt., yang telah diturunkan kepada para utusan-Nya. Karena
hal tersebut merupakan hal-hal yang mendasar dalam suatu akidah.
Belum dikatakan seorang mukmin bila dia belum beriman kepada
kitab-kitab-Nya.
Alllah swt. berfirman dalam Al-Qur’an surah an-Nisa’/4 ayat
136 berikut ini:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
Artinya Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan
kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan
sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari
kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-
jauhnya.(Q.S. An-Nisa’/4:136)
Beriman kepada kitab-kitab Allah swt. termasuk hal yang
pokok dalam akidah. Seseorang termasuk sebagai mukmin atau
kafir tergantung juga pada keimanannya kepada kitab-kitab Allah
swt. Bila seseorang tak percaya terhadap kitab-kitab Allah swt.
seseorang itu tentu tidak bisa lagi digolongkan sebagai mukmin.
Allah swt. menurunkan kitab suci-Nya, tujuannya agar umat
manusia tidak tersesat. Bahkan jika Allah swt. tidak menurunkan
kitab-kitab-Nya tersebut, sehingga manusia tersesat, manusia tidak
bisa disalahkan karena memang tidak ada aturan yang harus
dilakukannya.
2.Cara Beriman kepada Kitab-kitab Allah swt.
Iman merupakan kepercayaan yang teguh yang disertai
dengan ketundukan dan penyerahan jiwa. Beriman kepada kitab-
kitab Allah swt. berarti mempercayai dengan ketundukan dan
penyerahan jiwa akan kitab-kitab Allah swt. itu. Tanda-tanda adanya
iman kepada kitab-kitab Allah ialah mengerjakan apa yang
dikehendaki oleh kitab-kitab Allah swt. itu. Untuk memiliki kitab-
kitab Allah swt. dengan benar, diperlukan beberapa cara. Cara
beriman kepada kitab-kitab Allah dapat dilakukan dengan berikut ini.
a.Beriman kepada kitab-kitab Allah swt. yang diturunkan
kepada para Rasul Allah swt. sebelum Al-Qur’an.
Kitab-kitab Allah swt. yang diturunkan sebelum Al-Qur’an kita
yakini adanya dan kita percayai kebenaran isinya, karena
semua itu datangnya dari Allah swt. Semua kitab Allah swt.
tersebut pasti tidak bertentangan dengan Al-Qur’an.
b.Beriman kepada kitab Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw.
Untuk meyakini dan mempercayai bahwa Al-Qur’an adalah
kitab Allah swt., maka kita perlu melakukan hal-hal sebagai
berikut.
1)Meyakini dan mempercayai bahwa Al-Qur’an itu benar-
benar wahyu Allah swt. yang diberikan kepada Nabi
Muhammad saw dan bukan hasil karya manusia.
2)Meyakini dan mempercayai akan kebenaran semua isi
Al-Qur’an dan tidak mengingkarinya meskipun sepotong
ayat-pun.
3)Menerima Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan
pedoman berpikir dalam mempelajari rahasia-rahasia
Allah swt. di alam dunia ini.
4)Mempelajari, memahami dan mengamalkan isi Al-Qur’an
dalam kehidupan sehari-hari dengan tidak ada pemikiran
untuk meninggalkan atau menganggap bahwa itu tidak
perlu diikuti.
Allah berfirman:
وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
ArtinyaDan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang
telah diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah
diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya
(kehidupan) akhirat. (Q.S. Al-Baqarah/2:4)
Yang dimaksud kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu
(Muhammad saw.) ialah kitab-kitab yang diturunkan sebelum
Al Quran seperti: Taurat, Zabur, Injil, dan suhuf-suhuf yang tersebut
dalam Al- Qur’an yang diturunkan kepada para rasul. Allah swt.
menurunkan kitab kepada Rasul dengan memberikan wahyu
kepada Jibril. Kemudian Jibril menyampaikannya kepada rasul.
Ada tiga hal yang menjadi sebab perbedaan dalam cara
mengimani kitab-kitab Allah swt., yaitu sebagai berikut:
1.Masa berlaku kitab-kitab sebelum Al-Qur’an sudah habis,
sesuai masa hidup nabi-nabi penerimanya.
2.Kitab-kitab sebelum Al-Qur’an terbatas hanya untuk satu umat,
yakni umat yang hidup pada masa itu dan wilayah tertentu.
Misalnya kitab Injil untuk umat Nabi Isa, as dan untuk kaum
Bani Israil.
3.Kandungan pokok kitab-kitab sebelum Al-Qur’an sudah
tercantum dalam Al-Qur’an.
B. Nama-nama Kitab Allah swt  yang diturunkan kepada Rasul Allah swt.
Kitab yang diturunkan oleh Allah kepada para rasul jumlahnya
banyak sekali. Dari kitab-kitab itu yang wajib kita imani ada empat,
yaitu:
1.Kitab Taurat
Taurat adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s.
sebagai pedoman hidup bagi kaum Bani Israil. Kitab Taurat berisi
tentang ajaran tauhid dan syari’at atau hukum-hukum Allah swt.
yang sesuai dengan kondisi pada masa itu. Kitab Taurat diturunkan
sekitar abad 12 sebelum Masehi dengan bahasa Ibrani. Saat ini
keaslian kitab tersebut sudah tidak diketahui keberadaannya.
Firman Allah swt.:
إِنَّا أَنْزَلْنَا التَّوْرَاةَ فِيهَا هُدًى وَنُورٌ ۚ يَحْكُمُ بِهَا النَّبِيُّونَ الَّذِينَ أَسْلَمُوا لِلَّذِينَ هَادُوا وَالرَّبَّانِيُّونَ وَالْأَحْبَارُ بِمَا اسْتُحْفِظُوا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ وَكَانُوا عَلَيْهِ شُهَدَاءَ ۚ
Artinya:”Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat di
dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi),
yang dengan kitab itu diputuskan perkara orang-orang
Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah,
oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka,
disebabkan mereka diperintahkan memelihara Kitab-Kitab
Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya”. (Q.S. al-
Maidah/5:44)
وَآتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَجَعَلْنَاهُ هُدًى لِّبَنِي إِسْرَائِيلَ أَلَّا تَتَّخِذُوا مِن دُونِي وَكِيلًا
Artinya dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami
jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan
firman): “Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku,
(Q.S. al-Isra’/17:2)
Isi pokok kitab Taurat dikenal dengan sepuluh perintah Tuhan,
yaitu berisi delapan larangan dan dua perintah.
a.Jangan ada padamu ilah lain di hadirat-Ku.
b.Jangan membuat patung ukiran dan jangan pula menyembah
patung karena Aku Tuhan Allahmu.
c.Jangan kamu menyebut Tuhan Allahmu dengan sia-sia
d.Ingatlah kamu akan hari Sabat, supaya kamu sucikan dia.
e.Berilah hormat kepada bapak ibumu.
f.Jangan membunuh sesama manusia.
g.Larangan berbuat zina.
h.Larangan mencuri.
i.Larangan menjadi saksi palsu.
j.Larangan berkeinginan memiliki hak orang lain.
2.Kitab Zabur
Zabur adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Dawud a.s.
sekitar abad 10 SM. Kitab ini merupakan pedoman hidup bagi
kaum (umat) Nabi Dawud. Isi dari kitab Zabur atau Mazmur adalah
kumpulan pujian kepada Allah swt. atas segala nikmat. Di dalamnya
juga berisi zikir, doa, nasihat, dan hikmah. Dalam kitab Zabur tidak
memuat hukum-hukum Allah swt., sebab Nabi Dawud
diperintahkan untuk mengakui syari’at Nabi Musa yang termuat
dalam kitab Taurat.
Firman Allah swt.:
وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِمَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۗ وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ ٱلنَّبِيِّۦنَ عَلَىٰ بَعْضٍۢ ۖ وَءَاتَيْنَا دَاوُۥدَ زَبُورًۭا
Artinya dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit
dan di bumi. dan Sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian
nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan
Zabur kepada Dawud. (Q.S. al-Isra’ /17:55)
3.Kitab Injil
Kitab Injil adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi
Isa a.s. sekitar abad pertama Masehi di daerah Yerusalem (Israil).
Injil sebagai pedoman dan petunjuk hidup bagi kaum Bani Israil.
Kitab Injil berisi ajaran untuk hidup zuhud, karena pada masa itu
orang-orang Yahudi sedang dilanda kerakusan dan ketamakan
kepada harta. Isi kandungannya yang lain sama dengan kitab-kitab
sebelumnya yakni ajaran tauhid. Namun sebagian menghapus
hukum-hukum yang tertera di kitab Taurat yang tidak sesuai di
masa itu.
Firman Allah swt.:
وَقَفَّيْنَا عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِم بِعِيسَى ٱبْنِ مَرْيَمَ مُصَدِّقًۭا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ ٱلتَّوْرَىٰةِ ۖ وَءَاتَيْنَٰهُ ٱلْإِنجِيلَ فِيهِ هُدًۭى وَنُورٌۭ وَمُصَدِّقًۭا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ ٱلتَّوْرَىٰةِ وَهُدًۭى وَمَوْعِظَةًۭ لِّلْمُتَّقِينَ
Artinya: “Dan Kami teruskan jejak mereka dengan Isa putra Maryam,
membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan
Kami menurunkan Injil kepadanya di dalamnya (terdapat)
petunjuk dan cahaya, dan membenarkan kitab yang
sebelumnya, yaitu Taurat, dan sebagai petunjuk serta
pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (Q.S. Al-
Ma‘idah/5:46)
4.Kitab Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw. sekitar abad 6 masehi, sebagai petunjuk hidup
umatnya. Kitab Al-Qur’an berisi tentang aqidah, hukum, dan
muamalat. Al-Qur’an berbeda dengan kitab-kitab sebelumnya yang
terbatas hanya untuk satu kaum atau satu bangsa. Al-Qur’an tidak
hanya untuk bangsa Arab, melainkan untuk seluruh umat manusia,
sebagaimana misi Nabi Muhammad saw.
Firman Allah swt.:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
{٢٨}
Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.
(QS: Saba' Ayat: 28)
ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍۢ مِّن رُّسُلِهِۦ ۚ وَقَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُ
Artinya Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan
kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang
beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka
mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara
seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan
mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” (Mereka
berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada
Engkaulah tempat kembali.” .(Q.S. Al-Baqarah/2:285)

Iman Kepada Hari Kiamat


IMAN KEPADA HARI KIAMAT


Kiamat merupakan peristiwa dasyat yang maha luar bisa di alam semesta, karena setelah peristiwa tersebut tidak ada lagi kehidupan di muka bumi. Semua mahluk Allah dari manusia, binatang, dan segala is bumi akan binasa. Hanya seizin Allah Zat Yang Maha Hidup. Lalu kenapa Peristiea itu terjadi?????  Semua tidak ada yang mengetahui kecuali Aalh SWT. Namun meski Allah merahasiakan waktu datangnya hari kiamat, Allah telah mewahyukan kepada nabi Muhammad SAW, sejumlah peristiwa dan pertanda tertentu datangnya Hari Kiamat. Sejumlah pertanda tertentu menunjukan datangnya hari kiamat . Sejumlah pertanda mengisyaratkan sangat dekatnya hari kiamat itu antara lain dari peperangan dan kekacauan yang jumlahnya semakin meningkat hingga menghancurkan kota –kota besar, dari gempa hingga perkembangan imlu pengetahuan dan teknologi. Apa lagi tanda-tanda hari kiamat itu?? Untuk mengetahuai Simak materi berikut ini :

A. Pengertian Iman Kepada Hari Kiamat
Yang di maksud beriman kepada hari kiamat/ akhir adalah mempercayai bahwa seluruh alam semesta dan segala isinya pada suatu saat nanti akan mengalami kehancuran dan mengakui bahwa setelah kehidupan di dunia ini akan ada kehidupan yang kekal yakni di akhirat nanti. Keperayaan kepada hari kiamat merupakan masalah sam’iyyat, yakni masalah yang kita ketahui dan kita percayai berdasarkan dalil yang ada dalam Al-Quran dan hadis. Hari akhir yakni hari dimana seluruh kehidupan yang ada di alam semesta ini berakhir, hanya Allah-lah yang maha kekal. Berikut dalil yang menjelaskan adanya hari akhir Yakni:
1. Surat An-Naml Ayat 87
“ Dan (ingatlah) hari (ketika) di tiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang ada di bumi, di langit dan segala yang ada di bumi, kecuali siapa yang di kehendaki Allah SWT. Dan semua akan datang menghadap-Nya dengan merendahkan Diri.”
2. Surat Al-Infitar ayat 1-3
“Apabila langit terbelah , dan bintang- bintang jatuh berserakan, dan apabila lautan di jadikan meluap”
3. Sutat Al- Muzzamil ayat 14
“Pada haribumi dan gunung-gunung bergoncangan, dna menjadikan gunung-gunung itu tumpukan- tumpukan pasir yang berterbangan”.
Materi Pendidikan Agama Beriman Kepada Hari Kiamat
B. Kiamat Sugra dan Kiamat Kubra

1. Kiamat Sugra

         Kiamat Sugra berarti kiamat kecil. Seperti kematian, gempa bumi, gunung meletus, banjir dan lain-lain. Kiamat sugra di sebit juga kiamat kecil, yaitu berakhirnya kehidupan masing- masing mahluk. Setiap mahluk yang hidup akan menemui kematian. Binatang- binatang akan mati setelah masa hidupnya selesai. Tumbuh- tumbuhan juga akan mengalami hal yang sama, demikian juga manusia. Hal itu seperti yang di jelaskan Alaah dalam surah Ali Imran Ayat 185,“ Tiap –tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalahdi sempurnakan pahalamu. Barang siapa di jatuhakan dari neraka dan di  masukan ke dalam surga, maka sesungguhnya iatelah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanya kesenangan yang memberdayakan.”

        Kematian adalah terpisahnya antara jasmani dan rohani. Jasmani kembali ke asala yakni tanah. Dan rohan kembali kealam kubur (alam Barzah). Alam kubur adalah alam tempat hidup umat manusia setelah mati sampai merea kembali di bangkitkan oleh Allah dan tiba waktunya hari perhitungan atas amal perbuatan mereka ketika di dunia. Ada dua kelompok manusia di Alam barzah, yaitu :

a. Kelompok yang memperoleh kenikmatan dan rida Allah SWT. Adalah kempok orang mukmin yang saleh. Ia akan bisa menjawab semua pertanyaan yang i ajukan dengan baik tanpa ada rasa takut dan gentar. Kemudian Allah SWT, memperlihatkan kepadanya salah satu pintu surga tempat tinggalnya nanti yang penuh dengan kebahagiaan dan kenikmatan.

b. Kelompok yang memperoleh murka dari Allaw SWT. Adalah kelompok orang –orang yang kafir . Ia mendengar segala pertanyaan malaikat Mungkar dan malaikat Nangkir itu, tetapi ia tidak bisa menjawabnya. Kemudian AllahSWT, memperlihatkan kepadanya salah satu pintu neraka dengan berbagai macam siksaan.

2. Kiamat Kubra 
Kiamat Kubra ( kerusakan besar) adalah hancurnya Alam semesta dengan segala isinya. Keadaan alam semesta dan segala isinya pada waktu terjadi kiamat banyak di jelaskan Allah dalam Al-Quran. Kapankah terjadinya hari kiamar kubra itu ? Hanya Allah saja yang mengetahui. Tidak ada satu mahluk pun yang mengetahuinya termasuk para malaikat Allah. Setelah kiamat kubra terjadi maka malaikat Israfil akan meniup sangkakala untuk yang kedua kalinya. Hal ini pertanda Allah akan membangkitkan dan menghidupkan kembali manusia yang paling akhir yang hidup du muka bumi akan bangkitnya dari alam kubur. Peristiwa ini di namakan Yaumul ba’ast.
C. Tanda- tanda Hari Kiamat

Tanda – tanda kiamat ada 2 yakni:

1. Tanda –tanda Kecil

Tanda-tanda kecil hari kiamat antara lain:
a. Hamba sahaya perempuan di kawini oleh tuannya.
b. Ilmu agama di anggap sudah tidak penting lagi.
c. Tersebarnya perzinaan karena memperoleh izin dari penguasa.
d. Minuman keras merajalela.
e. Jumlah wanita lebih banyak daripada laki- laki dengan perbandingan 50:1.
f. Adanya dua golongan besar yang saling membunuh, tetapi sama-sama mengaaku dirinya memperjuangkan agama islam.
g. Lahirnya Dajal ( tukang dusta) yang mengaku dirinya utusan Allah SWT, dan banyak berbohong serta menipu dan menganggap baik sesuatu yang buruk dna menggambarkan sesuatu tidak baik dengan gambaran yang memikat hati.
h. Banyak terjadi gempa bumi
i.  Fitnah muncul di mana- mana
j. Pembunuhan merajalela
k. Banyak manusia yang menginginkan dirinya mati.

2. Tanda – tanda Besar

Tanda-tanda besar kiamat antara lain:
a. Matahri muncul dari barat
b. Munculnya binatang ajaib yang bisa berbicara
c. Rusaknya Kakbah
d. Lenyapnya Al-Quran
e. Seluruh manusia menjadi kafir
f. Munculnya Yakjut Makjut


D.  Kehidupan Setelah Hari Kiamat

1.  Yaumul Ba’ast
Yaumul ba’ast adalah bangitnya seluruh mahluk hidup dari kuburnya. Semua manusia bi bangkitkan dari kubur . Kebangkitan ini di tandai dengan peniupan sangkakala oleh malaikat Israil.

2.  Yaumul Mahsyar
Pada saat itu mausia di kumpulkan di suatu tempat yang sangat luas yang dinamakan Padang Mahsyar. Di tempat inilah seluruh manusia di kumpulkan oleh Allah.

3.  Yaumul Hisab
Setelah semua manusia di kumpulkan di padang makhsyar maka mereka akan di  hisab, di hitung dan di timbang semua amal perbuatan ketika di dunia. Pada saat itulah keadilan Allah akan benar- benar terbukti semua amal perbuatannya karna Allah maha Adil. Pada saat itulah manusia tidak bisa mengelak atas semua perbuatannya pada saat di dunia. Dan mereka akan mendapatkan balasan atas masing- masing perbuatannya ketika di dunia dan tidak ada satu pun yang di rugikan.

4. Yaumul Jaza’

Setelah tahap penghitungan selesai, maka tibalah saatnya putusan Allah untuk memberi balasan. Inilah yang di namakan Yaumul Jaza’. Pada saat itu, Allah akan memberikan balasan secara adil kepada semua manusia sesuai dengan amal perbuatannya pada saat di dunia.

sumber: http://kandajun.blogspot.com/p/iman-kepada-hari-kiamat.html

MASJID NABAWI, KEUTAMAAN DAN SEJARAHNYA

Masjid Nabawi adalah Masjid yang terindah  di dunia setelah masjidil Haram. Masjid nabi muhammad ini adalah mempunyai keutamaan yang besar setelah masjidil Haram. Karena, Satu kali shalat di masjid ini, lebih besar pahalanya dari seribu kali shalat di masjid yang lain, kecuali di Masjidil Haram.Di masjid yang indah inilah Rasulullah di makamkan.Ziarah ke mesjid Nabawi bukanlah salah satu rangkaian ibadah wajib haji.Tetapi sayang sekali bila saat ibadah haji tidak berziarah ke masjid baginda Nabi ini.Karena, berbagai keutamaan dan sejarahnya yang sangat istimewa.Masjid Nabawi, adalah salah satu mesjid terpenting yang terdapat di Kota Madinah, Arab Saudi karena dibangun
oleh Nabi Muhammad saw. dan menjadi tempat makam beliau dan para sahabatnya. Masjid ini merupakan salah satu masjid yang utama bagi umat Muslim setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjidil Aqsa di Yerusalem.


Masjid Nabawi adalah masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah saw., setelah Masjid Quba yang didirikan dalam perjalanan hijrah beliau dari Mekkah ke Madinah. Masjid Nabawi dibangun sejak saat-saat pertama Rasulullah saw.tiba di Madinah, yalah di tempat unta tunggangan Nabi saw. menghentikan perjalanannya. Lokasi itu semula adalah tempat penjemuran buah kurma milik anak yatim dua bersaudara Sahl dan Suhail bin ‘Amr, yang kemudian dibeli oleh Rasulullah saw.untuk dibangunkan masjid dan tempat kediaman beliau.

Awalnya, masjid ini berukuran sekitar 50 m × 50 m, dengan tinggi atap sekitar 3,5 m, Rasulullah saw. turut membangunnya dengan tangannya sendiri, bersama-sama dengan para shahabat dan kaum muslimin. Tembok di keempat sisi masjid ini terbuat dari batu bata dan tanah, sedangkan atapnya dari daun kurma dengan tiang-tiang penopangnya dari batang kurma.Sebagian atapnya dibiarkan terbuka begitu saja.Selama sembilan tahun pertama, masjid ini tanpa penerangan di malam hari.Hanya di waktu Isya, diadakan sedikit penerangan dengan membakar jerami.
 Kemudian melekat pada salah satu sisi masjid, dibangun kediaman Nabi saw. Kediaman Nabi ini tidak seberapa besar dan tidak lebih mewah dari keadaan masjidnya, hanya tentu saja lebih tertutup.Selain itu ada pula bagian yang digunakan sebagai tempat orang-orang fakir-miskin yang tidak memiliki rumah.Belakangan, orang-orang ini dikenal sebagai ahlussufah atau para penghuni teras masjid.
Pada tahun 706 M, Khalifah Al-Walid I memutuskan memugar Masjid Nabawi di Madinah. Awalnya, masjid itu tak dilengkapi satu menara pun. Atas perintah Al-Walid I, para arsitek mulai membangun menara masjid sebagai tempat muadzin untuk mengumandangkan adzan.Bentuk menara pada Masjid Nabawi dan menara utara Masjid Damaskus sangat mirip, terutama pada ornamen kubah puncak menara yang ramping.
Setelah itu berkali-kali masjid ini direnovasi dan diperluas. Renovasi yang pertama dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab di tahun 17 H, dan yang kedua oleh Khalifah Utsman bin Affan di tahun 29 H. Di jaman modern, Raja Abdul Aziz dari Kerajaan Saudi Arabia meluaskan masjid ini menjadi 6.024 m² di tahun 1372 H. Perluasan ini kemudian dilanjutkan oleh penerusnya, Raja Fahd di tahun 1414 H, sehingga luas bangunan masjidnya hampir mencapai 100.000 m², ditambah dengan lantai atas yang mencapai luas 67.000 m² dan pelataran masjid yang dapat digunakan untuk shalat seluas 135.000 m². Masjid Nabawi kini dapat menampung kira-kira 535.000 jemaah.
Masjid Nabawi adalah sebuah bangunan yang sangat megah dan cantik.Beberapa kubahnya bahkan bisa digeser sehingga kerap membuat heran jemaah yang baru shalat di sini.Tak hanya indah, masjid ini juga memiliki beberapa tempat favorit yang selalu “diburu” para jemaah. Tempat-tempat favorit itu antara lain : Raudhah dan Makam Rasullulah.
Makam Rasullulah terletak di dalam Masjid, tepatnya disebelah kiri mimbar, di bawah kubah hijau (green dome).Makam ini dikelilingi dinding dengan pintu berlapis emas. Nah, para askar selalu berjaga-jaga di depan pintu. Selain Makam Rasullulah, dalam ruangan ini terdapat pula dua makam Khulafaur Rasyidin yakni Abu Bakar Shiddiq dan Umar bin Khattab. Ziarah ke makam Rasullulah tidak termasuk Rukun Ibadah Haji. Hanya saja, sayang sekali kalau kita sudah berada di Makkah, namun tidak menyempatkan diri datang ke Masjid Nabawi di Madinah, lalu berziarah ke makam Rasullulah
Keutamaan Masjid Nabawi Keutamaannya dinyatakan oleh Nabi saw., sebagaimana diterima dari Jabir ra. (yang artinya): “Satu kali shalat di masjidku ini, lebih besar pahalanya dari seribu kali shalat di masjid yang lain, kecuali di Masjidil Haram. Dan satu kali shalat di Masjidil Haram lebih utama dari seratus ribu kali shalat di masjid lainnya.” (Riwayat Ahmad, dengan sanad yang sah)
Diterima dari Anas bin Malik bahwa Nabi SAW bersabda (yang artinya): “Barangsiapa melakukan shalat di mesjidku sebanyak empat puluh kali tanpa luput satu kali shalat pun juga, maka akan dicatat kebebasannya dari neraka, kebebasan dari siksa dan terhindarlah ia dari kemunafikan.” (Riwayat Ahmad dan Thabrani dengan sanad yang sah)
Dari Sa’id bin Musaiyab, yang diterimanya dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda (yang artinya): “Tidak perlu disiapkan kendaraan, kecuali buat mengunjungi tiga buah masjid: Masjidil Haram, masjidku ini, dan Masjidil Aqsa.” (Riwayat Bukhari, Muslim dan Abu Dawud)
Berdasarkan hadis-hadis ini maka Kota Medinah dan terutama Masjid Nabawi selalu ramai dikunjungi umat Muslim yang tengah melaksanakan ibadah haji atau umrah sebagai amal sunah.
RaudlahSalah satu bagian Masjid Nabawi terkenal dengan sebutan Raudlah (= taman surga). Doa-doa yang dipanjatkan dari Raudlah ini diyakini akan dikabulkan oleh Allah swt. Raudlah terletak di antara mimbar dengan makam (dahulu rumah) Rasulullah saw. Diterima dari Abu Hurairah, bahwa Nabi saw. bersabda (yang artinya):
“Tempat yang terletak di antara rumahku dengan mimbarku merupakan suatu taman di antara taman-taman surga, sedang mimbarku itu terletak di atas kolamku.” (Riwayat Bukhari)
Rasulullah saw. dimakamkan di tempat meninggalnya, yakni di tempat yang dahulunya adalah kamar Ummul Mukminin Aisyah ra., isteri Nabi saw. Kemudian berturut-turut dimakamkan pula dua shahabat terdekatnya di tempat yang sama, yakni Abu Bakar Al-Shiddiq dan Umar bin Khattab.Karena perluasan-perluasan Masjid Nabawi, ketiga makam itu kini berada di dalam masjid, yakni di sudut tenggara (kiri depan) masjid.
Aisyah sendiri, dan banyak lagi shahabat yang lain, dimakamkan di pemakaman umum Baqi.Dahulu terpisah cukup jauh, kini dengan perluasan masjid, Baqi jadi terletak bersebelahan dengan halaman Masjid Nabawi.
 

x